Sabtu, 23 Juli 2016

Nenek Moyang Bangsa Indonesia

Nenek Moyang Bangsa Indonesia
Sejumlah ilmuwan memberikan pendapat mengenai nenek moyang bangsa Indonesia.
1. Prof. Dr. H. Kern
Nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Asia karena ada kesamaan bahasa yang digunakan di Kepulauan Indonesia, Polinesia, Melanesia, dan Mikronesia. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Campa dari akar bahasa Austronesia.
2. Robert von Heine Geldern
Nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Asia Tengah. Hal ini dibuktikan dengan penemuan sejumlah artefak sebagai benda budaya yang memiliki kesamaan dengan di daratan Asia.
3. Willem Smith
Terdapat 3 kelompok bangsa dengan bahasa yang berbeda, yaitu bangsa yang berbahasa Togon, bangsa yang berbahasa Jerman, dan bangsa yang berbahasa Austria. Bahasa Austria dibagi dua, yaitu bangsa yang berbahasa Austro Asia dan bangsa yang berbahasa Austronesia (cikal bakal nenek moyang bangsa Indonesia).
4. Hogen
Bangsa Indonesia yang mendiami pesisir Melayu berasal dari Sumatera. Mereka kemudian bercampur dengan bangsa Mongol yang disebut Proto Melayu (Melayu Tua) dan Deutro Melayu (Melayu Muda).
5. Drs. Moh. Ali
Nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan, Cina. Mereka tinggal di hulu-hulu sungai daratan Asia dan datang secara bergelombang ke Indonesia.
  1. Prof. Dr. Krom Nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Cina Tengah karena di daerah tersebut terdapat sumber sungai besar. Mereka menyebar ke kawasan Indonesia sekitar 2000-1500 SM.
7. Dr. Brandes
Nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari bangsa-bangsa yang bermukim di daerah-daerah sebelah utara Pulau Formosa, Taiwan; sebelah barat Pulau Madagaskar; sebelah selatan yaitu Jawa, Bali; sebelah timur hingga tepi pantai batas Amerika.
8. Prof. Muhammad Yamin
Bangsa Indonesia berasal dari wilayah Indonesia sendiri, bukan dari daerah lainnya. Hal ini disebabkan temuan fosil dan artefak lebih banyak dan lebih lengkap daripada daerah lainnya di Asia.
B. Proses Persebaran Nenek Moyang Bangsa Indonesia
Proses persebaran nenek moyang bangsa Indonesia dimulai pada zaman Pleistosen, ketika terjadinya zaman es (glasial). Kepulauan Indonesia bersatu dengan daratan Asia. Laut dangkal yang ada di antara pulau-pulau Indonesia bagian Barat surut sehingga membentuk Paparan Sunda, yang menyatukan Indonesia bagian Barat dengan daratan Asia. Sementara di bagian timur, terbentuklah Paparan Sahul yang menyatukan Indonesia bagian timur dengan Australia.
Nenek moyang bangsa Indonesia diperkirakan adalah orang-orang Melayu. Bangsa Melayu ini terbagi menjadi :
1. Proto Melayu (Melayu Tua)
Mereka memasuki wilayah Indonesia sekitar tahun 1500-500 SM dan datang melalui jalan barat yaitu Semenanjung Melayu-Sumatera-seluruh wilayah Indonesia. Ada juga yang melalui jalur timur yaitu melalui Kepulauan Filipina-Sulawesi-seluruh wilayah Indonesia. Mereka yang datang melalui jalur barat membawa kebudayaan kapak persegi, sedangkan melalui jalur timur membawa kapak lonjong. Keturunan Proto Melayu contohnya orang Dayak, Toraja, Mentawai, Nias, dan Papua.
*2. Deutro Melayu (Melayu Muda) *
Mereka masuk ke Indonesia sekitar tahun 500 SM melalui jalur barat, yaitu Semenanjung Melayu-Sumatera-wilayah Indonesia. Mereka sudah mengenal benda logam dan kebudayaannya disebut kebudayaan Dongson. Bangsa Deutro Melayu berkembang menjadi suku Melayu, Jawa, Sunda, Bugis, Minang, dan lainnya.
Berdasarkan perbedaan ras, manusia dan masyarakat awal di Indonesia setelah zaman purba dibagi menjadi :
a. Weddoid
Ras Weddoid datang ke Indonesia sebelum bangsa Melayu. Mereka berkembang di Sumatera, Palembang, Jambi, Sulawesi Tenggara (Toala), dan Siak.

b. Papua Melanesoid (Negrito) *
Merupakan nenek moyang bangsa Papua dan Melanesia. Mereka berkembang menjadi suku Semang (Malaysia) dan Negrito (Filipina).

*c. Melayu Tua dan Melayu Muda
C. Jenis Manusia Purba 
Paleoantropologi adalah ilmu yang memelajari tentang manusia purba. Berikut ini adalah beberapa manusia yang muncul pada masa praaksara.
1. Meganthropus Paleojavanicus
Ditemukan oleh Von Koenigswald dan Marks di Sangiran, Jawa Tengah pada tahun 1939 dan 1941. Meganthropus berasal dari kata ‘mega’ artinya besar dan ‘anthropus’artinya manusia. Ciri-ciri Meganthropus Paleojavanicus adalah :
• Hidup sekitar 2 juta-1 juta tahun yang lalu.
• Memiliki badan yang tegap dan rahang yang kuat.
• Masih mengumpulkan makanan berupa umbi dan buah .
2. Pithecanthropus Erectus
Ditemukan oleh Eugene Dubois di Trinil, Ngawi pada tahun 1890. Disebut juga ‘manusia kera yang berjalan tegak’. Adapun ciri-cirinya adalah :
• Tinggi badan 165-170 cm, berat badan +/- 100 kg.
• Volume otak sekitar 900 cc.
• Makanan sudah mulai diolah, mengenal api, dan memakan daging.
• Hidup antara 1 juta-0,5 juta tahun lalu.
3. Pithecanthropus Mojokertensis
Ditemukan oleh Von Koenigswald di Pearning, Mojokerto, tahun 1936. Ciri-cirinya adalah :
• Volume otak berkisar 650 cc dan 1000 cc jika sudah dewasa.
• Pemakan segala.
• Hidup sekitar 2,25 juta hingga 1,25 juta tahun lalu.
• Tinggi sekitar 130-210 cm, berat badan 150 kilogram lebih.
• Otot tengkuk menyusut, dahi masih menonjol, berdiri tegak, dan berjalan sempurna.
4. Homo Soloensis 
Ditemukan oleh Von Koenigswald dan Weidenreich di Lembah Bengawan Solo, Desa Ngandong pada tahun 1931 dan 1934. Ciri-cirinya adalah :
• Hidup sekitar 900.000-200.000 tahun lampau.
• Tinggi badan 1,30 s.d 2,1 meter, beratnya 30 hingga 150 kg.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar