Kamis, 28 Juli 2016

Kerajaan Mataram Kuno

KERAJAAN MATARAM KUNO

Bagaimanakah situasi kehidupan masyarakat di masa Mataram Kuno? Siapa raja yang berperan dalam kejayaan kerajaan ini? Berikut penjelasannya.
Kerajaan Mataram adalah kerajaan Hindu-Buddha yang pertama sekali berkembang di wilayah Jawa Tengah pada abad ke-8. Kerajaan Mataram didirikan oleh Sanaha dari Galuh, Jawa Barat. Pusat pemerintahan Kerajaan Mataram disebut dengan Bhumi Mataram. Kerajaan Mataram sendiri dipimpin oleh dua dinasti, yaitu Dinasti Sanjaya yang memeluk agama Hindu dan Dinasti Syailendra yang beragama Buddha.
Bentang kekuasaan Kerajaan Mataram meliputi tiga daerah yaitu Kedu, Yogyakarta, dan Surakarta. Dari peninggalan sejarah yang berhasil ditemukan disimpulkan beberapa hal terkait kehidupan di masa Kerajaan Mataram.
A. Kehidupan Politik
Pengetahuan tentang kehidupan politik sebagian besar bersumber pada Prasasti Canggal yang dibuat pada tahun 732. Prasasti Canggal banyak menerangkan tentang peralihan kekuasaan selama masa berlangsungnya Kerajaan Mataram. Disebutkan bahwa pada mulanya Kerajaan Mataram dipimpin oleh Sanaha, yang kemudian digantikan oleh Sanjaya setelah wafat.
Raja Sanjaya mendirikan dinastinya sendiri di kerajaan Mataram yang bercorak Hindu Siwa. ada masa pemerintahannya, Kerajaan Mataram mencapai puncak kemakmurannya. Namun, setelah wafatnya Sanjaya, kerajaan beralih ke corak agama Buddha sesuai dengan kebijakan raja pengganti, yakni Rakai Panangkaran yang, walaupun adalah pemeluk agama Hindu, namun mendapat banyak pertimbangan dari Raja Syailendra yang beragama Buddha. Salah satu kebijakan yang diambil adalah dengan membangun Candi Kalasan pada tahun 778 sebagai bangunan bercorak Buddha.
Raja Syailendra pertama yang berkuasa di Kerajaan Mataram adalah Raka Panunggalan atau Dharanindra. Selama kekuasaannya di Mataram, ia membangun banyak candi megah seperti candi Sewu, candi Sari, candi Pawon, candi Mendut dan, Candi Borobudur. Candi Borobudur selesai dibangun pada masa pemerintahan Raja Samaratungga.
Pada tahun 850, Rakai Pikatan dari Dinasti Sanjaya mebuat kesepakatan dengan Raja Samaratungga dari Dinasti Syailendra untuk menggabungkan kedua kerajaan. Oleh karena itu, Rakai Pikatan melakukan pernikahan dengan putri Raja Samaratungga agar kelak menggantikan kedudukan Samaratungga setelah wafat, sebagai penguasa tunggal di Mataram. Masa pemerintahan Rakai Pikatan di Mataram dianggap sebagai awal kebangkitan Dinasti Sanjaya. Ia berusaha agar penganut Hindu maupun Buddha tetap hidup rukun dan berdampingan.
Berdasarkan prasasti yang ditemukan, Kerajaan Mataram memiliki struktur birokrasi sebagai berikut:
1. Pusat kerajaan, yaitu daerah ibu kota kerajaan dengan istana Sri Maharaja, tempat tinggal putra raja dan kaum kerabat dekat, para pejabat tinggi kerajaan, serta para abdi dalem.
2. Watak, yaitu daerah yang dikuasai para pejabat kerajaan.
3. Wanua, yaitu desa-desa yang diperintah oleh para pejabat desa (rama).
B. Kehidupan Sosial
Kerajaan Mataram Kuno dipercaya menganut sistem feodal dalam mengatur kehidupan warganya. Rakyat dipungut upeti untuk setiap penggunaan tanah kerajaan. Selain itu, ditemukan juga bukti bahwa perumahan bangsawan dan rakyat terpisah dengan adanya praktek perbudakan dalam lingkungan kerajaan.
Rakyat kecil hidup dalam perkampungan atau desa yang disebut Wanua. Selain itu, terdapat juga golongan pedagang asing yang diperkirakan berasal dari Cina. Para pendatang tersebut mengelola tanah yang diberikan oleh raja dengan syarat-syarat tertentu.
Masyarakat Mataram Kuno telah mengenal kebudayaan yang cukup tinggi. Hal ini disimpulkan dengan banyaknya peninggalan berupa prasasti dan candi yang bertuliskan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta. Salah satu candi agama Hindu terkenal adalah Candi Prambanan yang dibangun oleh Rakai Pikatan. Sedangkan candi Buddha yang terkenal adalah Candi Borobudur yang dibangun pada masa pemerintahan Raja Samaratungga.
C. Kehidupan Agama
Kerajaan Mataram diperintah oleh Dinasti Sanjaya dan Dinasti Syailendra. Dinasti tersebut memiliki latar belakang kebudayaan yang berbeda. Dinasti Sanjaya yang beragama Hindu Siwa berkuasa di utara, sedangkan Dinasti Syailendra yang beragama Buddha Mahayana berkuasa di selatan.
D. Kehidupan Ekonomi
Kehidupan ekonomi Kerajaan Mataram Kuno bertumpu pada sektor pertanian. Aktivitas perhubungan dan perdagangan laut dikembangkan melalui Sungai Bengawan Solo. Penduduk Mataram juga melakukan perdagangan di pasar-pasar yang terletak di pusat kota maupun desa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar