Kamis, 28 Juli 2016

Kerajaan Singasari

KERAJAAN SINGASARI

Mengapa suksesi kekuasaan di Kerajaan Singasari disebut penuh dengan kudeta kekuasaan? Bagaimanakah hubungan Kerajaan Singasari dengan kerajaan asing? Apakah misi yang dibebankan pada Ekspedisi Pamalayu? Berikut penjelasannya.
Kerajaan Singasari terletak di Jawa Timur dan didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222. Lokasi kerajaan saat ini diperkirakan berada di sekitar daerah Malang.
Kerajaan Singasari dipenuhi dengan kudeta kekuasaan sejak awal berdirinya. Berasal dari penaklukan Kerajaan Kediri oleh Tunggul Ametung yang kemudian mendirikan Kerajaan Tumapel, kekuasaan Tunggul Ametung kemudian direbut dengan tipu muslihat oleh pengawalnya sendiri bernama Ken Arok.
Ken Arok kemudian melepaskan secara penuh Kerajaan Tumapel dari wilayah Kerajaan Kediri setelah terjadi perseteruan antara Kertajaya, raja Kediri, dengan kaum Brahmana.
Setelah Ken Arok, tahta kerajaan dipegang oleh Anusapati, lantas beralih kepada Tohjaya dan kemudian diteruskan oleh Ranggawuni atau Wisnuwardhana. Kejayaan Kerajaan Singasari berada di masa pemerintahan raja terakhirnya, Kertanegara, yang memerintah sejak 1272-1292. Dalam masa pemerintahan Kertanegara, dilakukan ekspansi hingga ke daerah di luar Pulau Jawa.
Dikenal dengan Ekspedisi Pamalayu, Kertanegara melakukan invasi sampai ke daerah Sumatera untuk menjadikan wilayah itu sebagai benteng pertahanan menghadapi ekspansi yang dilakukan oleh bangsa Mongol. Pada tahun 1284, Kertanegara juga melakukan ekspedisi untuk menaklukkan kerajaan di Bali.
Kaisar Kubilai Khan, selaku penguasa Mongol, sempat mengirimkan utusannnya mengunjungi kerajaan Singasari untuk menuntut penyerahan wilayah kekuasaan yang hampir mencakup seluruh Pulau Jawa dan pengakuan terhadap kedaulatan Mongol. Permintaan ini ditolak tegas oleh Kertanegara.
Tindakan Kertanegara dianggap sebagai penghinaan oleh Kubilai Khan, terlebih karena utusannya dilukai oleh Kertanegara. Kerajaan Mongol pun mengirimkan pasukannya ke Jawa untuk menggempur Kerajaan Singasari. Mengetahui konsentrasi pasukan Singasari terpecah, Jayakatwang yang adalah pewaris tahta Kerajaan Kediri menggunakan kesempatan ini untuk melakukan serangan ke istana. Dalam serangan tersebut, Kertanegara beserta pembesar istana lainnya tewas dan hanya menyisakan Raden Wijaya yang berhasil menyelamatkan diri menuju Madura. Beberapa waktu setelahnya, Raden Wijaya menyerahkan diri kepada Jayakatwang dan diberikan sebidang tanah sebagai bentuk pengabdian.
Sejumlah hal penting yang patut dicatat selama berdirinya Kerajaan Singasari adalah:
1. Kebijakan memperkuat angkatan Perang. Kebijakan tersebut tidak lepas dari Ekspedisi Pamalayu yang dilakukan untuk menguasai Kerajaan Melayu serta melemahkan posisi Kerajaan Sriwijaya di Selat Malaka. Ekspedisi yang dilakukan berhasil menaklukkan wilayah Bali, Jawa Barat, Malaka, dan Kalimantan.
2. Kebiasaan sabung ayam, terutama di masa pemerintahan Anusapati yang menggantikan Ken Arok.
3. Melakukan politik perkawinan untuk menjaga stabilitas politik dan keamananan. Salah satunya dengan mengangkat anak Jayakatwang sebagai menantu di Kerajaan Singasari.
Beberapa sumber sejarah yang menjelaskan tentang keberadaan Kerajaan Singasari antara lain: 
1. Candi Singosari, merupakan bentuk penghargaan terhadap jasa-jasa Kertanegara dalam memerintah kerajaan Singosari.
2. Arca Dwarapala, yakni monumen masuk ke wilayah pusat Kerajaan Singasari.
3. Prasasti Singosari, yang ditulis untuk mengenang pembangunan sebuah candi pemakaman.
4. Candi Jawi, yaitu tempat penyimpanan abu dari raja terakhir Singasari, Kertanegara.
5. Kitab Pararaton, yang menceritakan tentang raja – raja Singasari
6. Kitab Negarakertagama, berisi silsilah dari raja Majapahit yang memiliki hubungan erat dengan raja Singasari.
Kerajaan Singasari dipastikan sebagai cikal bakal dari berdirinya Kerajaan Majapahit. Oleh karenanya, silsilah dari kerajaan ini dapat dilihat dalam Kitab Negarakertagama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar