Kamis, 28 Juli 2016

Kerajaan Medang Kamulan

KERAJAAN MEDANG KAMULAN

Apakah pencapaian Kerajaan Medang Kamulan bagi kehidupan rakyatnya? Siapa pemimpin dari Kerajaan Medang Kamulan yang berhasil mencapai kejayaan? Berikut penjelasannya.
Kerajaan Medang Kamulan adalah kelanjutan dari Kerajaan Mataram Kuno yang berpindah dari Jawa Tengah ke Jawa Timur. Kebijakan pemindahan wilayah dilakukan oleh Mpu Sindok, seorang raja Mataram Kuno dari Dinasti Sanjaya, yang diyakini karena bencana gunung Merapi pada tahun 929. Kerajaan Medang Kamulan tepatnya terletak di muara Sungai Brantas, Jawa Timur. Di kerajaan Medang Kamulan, Mpu Sindok membangun dinastinya sendiri yang disebut dengan Dinasti Isyana.
Bukti dari keberadaan Kerajaan Medang Kamulan dapat dilihat dari peninggalan prasasti dan kutipan dari berita asing, antara lain:
I. PRASASTI
1) Prasasti Mpu Sindok dari Desa Tangeran (daerah Jombang, Jawa Timur) tahun 933 yang menyatakan bahwa Raja Mpu Sindok memerintah bersama permaisurinya Sri Wardhani Pu Kbin.
2) Prasasti Mpu Sindok dari daerah Bangil yang menyatakan bahwa Raja Mpu Sindok memerintahkan pembuatan satu candi sebagai tempat pendarmaan ayah dari permaisurinya (Rakyan Bawang).
3) Prasasti Mpu Sindok dari Lor (dekat Nganjuk) tahun 939 yang menyatakan bahwa Raja Mpu Sindok memerintahkan pembuatan candi yang bernama Jayamrata dan Jayastambho (tugu kemenangan) di Desa Anyok Lodang.
4) Prasasti Calcuta, prasasti dari Raja Airlangga yang menyebutkan silsilah keturunan dari Mpu Sindok.
II. BERITA ASING
a) India
Berita dari India menyebutkan bahwa Kerajaan Sriwijaya menjalin kerja sama dengan Kerajaan Chola untuk membendung kekuasaan Kerajaan Medang Kamulan semasa Sriwijaya diperintah oleh Raja Dharmawangsa.
b) Cina
Berita menyebutkan bahwa utusan Sriwijaya yang berkunjung ke Cina harus memperpanjang masa tinggal di Cina karena terjadi pertempuran antara Pasukan dari Pulau Jawa (Medang Kamulan) dengan pasukan Kerajaan Sriwijaya.
Berikut adalah pemimpin Kerajaan Medang Kamulan selama masa berdirinya:
• Mpu Sindok
Merupakan raja pertama Medang Kamulan, memerintah selama 20 tahun dengan pencapaian berupa pembangunan beberapa sarana untuk masyarakat, seperti bendungan dan tanggul. Selama masa pemerintahannya, Mpu Sindok didampingi oleh permaisuri Sri Wardani Pu Kbin.
• Dharmawangsa Teguh
Adalah cucu dari Mpu Sindok, yang terkenal sebagai seorang raja dengan strategi politik dan penaklukan wilayahnya. Pada tahun 1003, Dharmawangsa Teguh mengirimkan tentaranya untuk merebut pusat perdagangan di Selat Malaka dari tangan Kerajaan Sriwijaya. 
Serangan tersebut mengalami kegagalan, bahkan Sriwijaya melalui Kerajaan Wurawari berhasil melakukan serangan balik yang mengakibatkan hancurnya Kerajaan Medang Kamulan (1016 M). Peristiwa tersebut disebut ‘Pralaya Medang’ dan menewaskan Dharmawangsa Teguh gugur.
• Airlangga
Ialah pewaris Kerajaan Medang Kamulan yang melarikan diri ketika diserang Kerajaan Wurawari. Airlangga berhasil melarikan diri ke hutan bersama pengikutnya bernama Narotama. Setelah merasa kuat, Airlangga kembali ke Kerajaan Medang Kamulan dan berhasil menjadi penguasa pada tahun 1019. 
Pada masanya, Airlangga berhasil memindahkan pusat pemerintahan Medang Kamulan ke Kahuripan. Kerajaan Medang Kamulan mencapai puncak kejayaan dan kemakmuran pada masa pemerintahan Raja Airlangga. Pengalaman hidup dan keberhasilan Airlangga dikisahkan dalam Kitab Arjunawiwaha yang ditulis oleh Mpu Kanwa. 
Setelah beberapa lama berkuasa, Airlangga memutuskan untuk mengundurkan diri dan memilih menjadi pertapa (pendeta). Sebelum melaksanakan niatnya tersebut, Airlangga membagi kerajaan menjadi dua bagian. Tindakan ini dilakukan dengan pertimbangan agar tidak terjadi perang saudara. Atas bantuan Mpu Barada, Kerajaan dibagi menjadi dua wilayah yaitu Jenggala yang beribukota di Kahuripan dan Panjalu yang beribukota di Kediri.
Masyarakat Medang Kamulan memiliki corak kehidupan di bidang pelayaran. Hal dimaksud tidak terlepas dari lokasinya yang berada di wilayah Sungai Brantas. Disebutkan juga bahwa Kerajaan Medang Kamulan sempat menjadi pusat perdagangan dan pelayaran di wilayah Jawa Timur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar